Sumenep (12/06),- Upaya pemerintah untuk mensinergikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus digencarkan. Strategi pembentukan holding diharapkan membuat BUMN solid dalam pengelolaan perusahaan.
Terbentuknya sinergi antar anak perusahaan melalui koordinasi, pengendalian, serta pengelolaan yang dilakukan oleh induk perusahaan dapat memperkuat keuangan, aset, dan prospek bisnis. Oleh karena itu, efektifitas serta kontribusi dari pembentukan holding BUMN bagi perekonomian Indonesia melalui seminar yang mengambil tema " MASA DEPAN HOLDINGISASI BUMN 2024 yang dihadiri oleh Nara sumber :
1. Direktur Utama PT Garam, Arief Haendra.
2. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Achmad Ardianto.
3. Excutive Director Sinergi BUMN Institue , Achmad Yunus.
sebagai Agent of Development yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah, BUMN juga memiliki tanggung jawab kepada negara untuk memastikan perusahaannya tetap mampu meningkatkan atau mempertahankan pangsa pasar dan posisi keuangan yang positif (profitable business/value creator) serta memiliki perencanaan jangka panjang yang berkelanjutan guna menyikapi dunia bisnis yang semakin kompetitif (sustainable business).
Pembentukan Holding BUMN merupakan rencana strategis penataan terhadap pengelolaan BUMN termasuk anak, cucu, dan cicit perusahannya terus dilakukan agar fokus pada core business, sehingga diharapkan kinerja BUMN akan lebih optimal serta terciptanya iklim usaha yang lebih kondusif pada sektor swasta. Tujuan utamanya adalah righsizing BUMN yaitu restrukturisasi/penataan kembali BUMN dengan cara pemetaan secara lebih tajam dan dilakukan regrouping/konsolidasi untuk mencapai jumlah dan skala usaha BUMN yang lebih ideal.
Dalam pemaparannya Direktur Utama PT Garam, Arief Haendra menyampaikan “Masa depan adalah impian untuk hari ini, dan masa lalu adalah sejarah. Maka dari itu kita harus membedakan mana Ide dan mana Implementasi. Dengan semangat yang solid dan saling ber sinergi terbentuklah BUMN. Setelah terbentuk maka langkah selanjutnya adalah Holdingisasi, tujuannya agar terintegrasi, saling bekerja sama dalam satu sinergi. Sinergi antara holding untuk meningkatkan value creation dalam bentuk perluasan pasar dan efisien.” Ujarnya.
Selain pemaparan dari Direktur utama PT Garam, salah satu narasumber pada kegiatan kali ini yaitu Ahmad Ardianto selaku Direktur SDM PT. ANEKA TAMBANG (Tbk) turut memberikan gagasannya. “Tujuan dari kemerdekaan kita dari jaman dulu hingga sekarang tetap sama, tertuang dalam pembukaan UUD 1945 kita. Yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut menjaga ketertiban dunia. Tujuan dari pembangunan nasional itu bersandar pada tiga hal, Demografi, Geografi, dan SDA. Tiga hal ini adalah komponen penting bagi bangsa untuk pembangunan nasional. Dan ini adalah kekayaan komparatif yang bangsa ini miliki Untuk menghadapi 2045 dengan menjadi negara pendapatan tertinggi di dunia nomer 5, maka BUMN Harus berperan sebagai Value Creator dan Agent of Development untuk memastikan keberlangsungan Jangka Panjang.” Tukasnya.
Sementara itu Excutive Director Sinergi BUMN Institue, Ahmad Yunus dalam kegiatan kali ini mengajak untuk ber-euphoria tentang regulasi dan perencanaan mentrii BUMN terdahulu.
“Isu Holding sebenarnya telah ada sejak kementrian BUMN yang pertama, tahun 1998. Yaitu super holding. Kesamaan dari program holding para menteri dari tahun 1998 hingga sekarang terletak pada tiga aspek, yaitu Restrukturisasi, profitisasi, dan privatisasi. Maka perlu adanya Inovasi, kita harus peka terhadapat perubahan suhu yang datang. Sejauh mana organisasi merespon perubahan? Atau malah terkukung dalam jebakan klasik inovasi?” Bebernya.
Diharapkan pada kegiatan kali ini segenap Insan BUMN bersinergi dan dapat memperkuat perannya dalam mendorong geliat ekonomi yang lebih baik. Khususnya dalam menyambut Indonesia Emas yang akan datang.