Sumenep, 15 Januari 2025 — PT Garam menegaskan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui program kemaslahatan umat dan pemeliharaan rumah dinas bersejarah. Klarifikasi ini diberikan untuk merespons isu yang berkembang terkait pengelolaan dana hasil produksi garam untuk kepentingan sosial serta pemberitaan mengenai perawatan rumah dinas perusahaan.
Komitmen Kemaslahatan Umat
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan, PT Garam sejak 2019 telah menjalankan program kemaslahatan umat yang ditujukan kepada fakir miskin, guru ngaji, dan anak yatim yang penyalurannya melalui Desa. Program ini dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama yang ditandatangani di Kejaksaan Negeri Sumenep pada tahun yang sama. Dana yang berasal dari pengelolaan lahan seluas 17,5 hektare didistribusikan secara merata ke 9 (sembilan) desa. Proses distribusi ini dilakukan melalui koordinasi antara kepala desa dan salah satu petani di luar kelompok tani. PT Garam juga membuka peluang bagi kelompok tani lain untuk berpartisipasi dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan kepala desa terkait.
Pada tahun 2023, penyaluran dana kemaslahatan umat telah direalisasikan pada 29 Mei 2024, sesuai dengan berita acara yang telah disepakati oleh semua pihak. Corporate Secretary PT Garam, Indra Kurniawan, menyampaikan, "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana kemaslahatan umat. Masukan dari masyarakat sangat kami hargai, dan kami akan terus berupaya memperbaiki pengelolaan program ini ke depannya."
Dalam audiensi terbaru dengan Forum Komunikasi Pemuda dan Masyarakat Karanganyar-Pinggirpapas, manajemen PT Garam menerima kritik dan masukan terkait program ini. Menanggapi hal tersebut, PT Garam berjanji untuk melakukan evaluasi menyeluruh demi meningkatkan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat luas.
Pelestarian Rumah Dinas Bersejarah
Mengenai pemberitaan tentang kondisi rumah dinas karyawan yang dianggap kurang terawat, PT Garam menegaskan bahwa pelestarian aset bersejarah ini menjadi salah satu prioritas utama perusahaan. Rumah dinas karyawan memiliki nilai historis yang erat kaitannya dengan perjalanan panjang PT Garam, terutama setelah pemindahan kembali kantor pusat dari Surabaya ke Kalianget pada April 2019.
Direktur Utama dan jajaran direksi telah berupaya keras melakukan transformasi perusahaan sejak 2020, meskipun dihadapkan pada tantangan pandemi COVID-19 yang memengaruhi aktivitas operasional hingga April 2023. Upaya ini mencakup perbaikan tata kelola perusahaan, transformasi bisnis, dan penerapan nilai-nilai AKHLAK sebagai budaya kerja. Hasilnya, PT Garam berhasil mencatatkan laba bersih selama tiga tahun berturut-turut, membuktikan kebangkitan perusahaan dari krisis sebelumnya.
Corporate Secretary PT Garam, Indra Kurniawan, menyatakan, "Kami menyadari bahwa rumah dinas ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai warisan budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk melakukan perawatan secara bertahap demi menjaga keindahan dan kelestariannya."
PT Garam juga mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam upaya pelestarian ini, dengan keyakinan bahwa sinergi antara perusahaan dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan. "Kami optimis bahwa melalui komunikasi dan kerja sama yang baik, tujuan bersama untuk kemaslahatan umat dan pelestarian aset bersejarah dapat tercapai," pungkas Indra.
Melalui langkah-langkah strategis ini, PT Garam terus menunjukkan perannya sebagai mitra masyarakat yang peduli terhadap kesejahteraan sosial dan pelestarian warisan budaya.