Sumenep (22 Mei 2025) — PT Garam menanggapi pemberitaan yang menyebutkan keterlibatan perusahaan dalam anjloknya harga garam rakyat di Kabupaten Sampang, Madura. Tuduhan tersebut dinilai tidak berdasar dan bertentangan dengan komitmen perusahaan dalam menjaga tata niaga garam nasional yang adil dan berkelanjutan.
Dalam klarifikasi tertulis, Corporate Communication PT Garam, Miftahol Arifin, menegaskan bahwa perusahaan jual garam bahan baku kualitas PS/K1 di harga Rp. 1.000 s/d 1.100 per kg dg sistem penyerahan fot / atas truk pembeli gudang PT Garam Madura. Harga tersebut jauh lebih tinggi dibanding harga jual garam rakyat yang sejenis yakni dengang kisaran harga Rp. 850/kg FOT di sentra petani madura atau Rp 1.000/kg franco pabrik prosesor di surabaya dan sekitar. dengan masih ada potongan rafraksi penerimaan 10 %. Sehingga harga jual bahan baku PT Garam jauh lebih tinggi dari harga garam petani yang diberitakan," jelasnya.
Harga Jelas, Tanpa Potongan
Miftah menjelaskan bahwa dalam setiap transaksi, PT Garam berupaya menerapkan prinsip keterbukaan dan konsistensi harga. Perusahaan tidak menerapkan sistem potongan harga (rafaksi), melainkan menjual produk sesuai standar mutu yang telah ditetapkan, dengan harga yang mencerminkan kualitas.
Setiap pelaku usaha tentu memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan harga, termasuk penyesuaian berdasarkan kualitas produk. Di sisi lain, PT Garam menerapkan sistem harga yang transparan tanpa potongan, sehingga wajar apabila harga jual kami terlihat lebih tinggi di pasaran."
PT Garam Tegaskan Tidak Mengganggu Pasar
Menanggapi informasi yang menyebut PT Garam menjual garam ke pabrik prosesor yang selama ini dikenal menyerap garam petani, Miftah menyatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan. "PT Garam senantiasa menjalankan kegiatan usahanya dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan keterbukaan," ujarnya.
Ia menilai, informasi tersebut kurang sejalan dengan kondisi sebenarnya di lapangan dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di tengah upaya bersama menjaga stabilitas industri garam nasional.
Sebagai bagian dari Holding Pangan, PT Garam menyadari pentingnya peran aktif dalam menjaga keberlanjutan industri garam nasional. “Kami berkomitmen untuk mendukung upaya bersama dalam memperkuat sektor pergaraman, termasuk melalui komunikasi yang terbuka” ujar Miftah.
Ia juga menyampaikan harapan agar seluruh pihak, termasuk media, dapat berperan dalam membangun suasana yang positif guna menciptakan iklim usaha garam yang sehat dan kompetitif.
“Informasi yang kurang tepat dapat menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat. Karena itu, kami selalu terbuka untuk berdiskusi demi tercapainya kesamaan pandangan dalam mendukung kemajuan industri garam nasional,” tutup Miftah.