MALANG – PT Garam terus memperkuat langkah transformasinya menuju kemandirian industri garam nasional. Hal ini ditegaskan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Negeri Malang (UM) pada Senin (8/12) di Graha Rektorat UM. Kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam upaya mempercepat pengembangan riset, teknologi, dan sumber daya manusia di sektor garam.
Kerja sama PT Garam dan UM diarahkan pada penguatan kapasitas SDM melalui program praktik kerja lapangan (PKL), magang industri, serta penelitian terintegrasi. Fokus riset mencakup inovasi budidaya, proses produksi, hingga pengembangan teknologi pengolahan garam bernilai tambah untuk menopang industrialisasi yang lebih modern dan berkelanjutan.
Direktur Utama PT Garam, Dr. Ir. Abraham Mose, M.M., menegaskan pentingnya sinergi dengan dunia akademik.
“Kami berkomitmen mengurangi ketergantungan terhadap impor dan membangun kemampuan industri garam nasional secara mandiri. Kolaborasi dengan UM akan memperkuat riset, inovasi, dan menyiapkan SDM masa depan yang siap membangun industri garam Indonesia,” ujarnya.
Dari sisi akademik, UM menyambut baik langkah strategis ini. Wakil Rektor IV UM, Prof. Ir. Arif Nur Afandi, Ph.D., menuturkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memperkuat sektor industri nasional.
“UM memiliki pusat riset dan inovasi yang siap mendukung pengembangan teknologi garam. Mahasiswa akan terjun langsung ke dunia industri sehingga ilmu yang dipelajari dapat diimplementasikan secara nyata,” jelasnya.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi industri garam Indonesia adalah proses evaporasi yang masih sangat bergantung pada cuaca. Ketidakstabilan produksi membuat industri belum mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat. Melalui kerja sama ini, riset untuk optimasi teknologi evaporasi dan pengolahan modern akan menjadi prioritas bersama.
Sinergi PT Garam dan UM diharapkan mampu mempercepat transformasi proses produksi agar lebih efisien, stabil, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini juga menegaskan peran strategis perguruan tinggi dalam mendukung industri nasional sekaligus memperkuat ekosistem inovasi garam Indonesia.
“Kerja sama ini merupakan langkah awal menuju kemandirian garam nasional berbasis inovasi, kolaborasi, dan pembangunan SDM yang berkelanjutan,” tambah Prof. Arif.
Dengan MoU ini, PT Garam mempertegas komitmennya dalam mengakselerasi pengembangan industri garam nasional melalui riset dan teknologi — sebuah langkah konkret menuju kemandirian industri strategis bangsa.
