Garam merupakan bahan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari. Kebutuhan garam Indonesia meningkat terus seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri. Produk garam dalam negeri secara kuantitas belum cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Untuk menyelesaikan masalah supply demand tersebut perlu ditingkatkan produksi garam lokal dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi menggunakan teknologi lahan terintegrasi yang dapat meningkatkan produktifitas hingga 4 kali lipat 100 ton per tahun. Adapun untuk menyelesaikan permasalahan rendahnya kualitas garam lokal dapat ditingkatkan kualitasnya menggunakan peralatan proses pemurnian. Pada kesempatan ini BPPT membuat model peralatan proses pemurnian dengan skala produksi 40.000 ton per tahun. Pilot Project ini merupakan contoh peralatan yang terdiri dari unit pencucian paling lengkap yang terdiri dari 3 jenis mesin pencucian garam. Dengan peralatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas garam rakyat yang paling rendah menjadi garam industri. Implementasi di ladang pegaraman dapat dibuat menyesuaikan dengan kondisi bahan baku garam krosok yang dihasilkan. Kadar bahan baku garam garam krosok dengan kadar NaCl 88 dapat ditingkatkan menjadi 97 sesuai dengan standar SNI dan kadar Mg maksimum.
BPPT dan PT Garam siap mendukung dari aspek teknologinya yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat.