Sumenep (22/02), Memasuki musim produksi tahun 2022, PT Garam sedang mempersiapkan ladang garam untuk menyongsong musim produksi, beberapa pekerjaan yang dilakukan di pegaraman antara lain perawatan ladang garam dan normaliasi saluran air. Air laut yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan garam menjadi hal penting untuk melakukan proses pengerjaan normaliasi saluran air. Dengan tujuan agar suplai air laut yang mengairi ladang garam tidak terhambat. Pemeliharaan saat ini dilakukan di semua area pegaraman yaitu Pegaraman Sumenep, Pegaraman Gersik Putih, Pegaraman Pamekasan dan Pegaraman Sampang.
Pemeliharaan tersebut antara lain penutupan saluran air yang bocor, pengerukan dan peninggian saluran air, penambalan geomembrane yang rusak, dan perbaikan akses jalan. Tujuan dari normalisasi galengan dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi garam bahan baku secara kuantitas dan kualitas. Diharapkan dengan normalisasi yang telah dilakukan akan melancarkan suplai air ke setiap ladang garam. “Jika air laut dapat mengalir dengan lancar melalui saluran air, tentunya daya produksi juga stabil. Harapannya target tahun 2022 sebesar 350 ribu Ton dapat tercapai,” ungkap Miftahol Arifin, Manager Corporate Communication.
Saat ini luas ladang di pegaraman yang dimiliki oleh PT Garam sekitar 5.340 ha dengan luas 3.260 ha luas Pegaraman Sumenep, 980 ha luas Pegaraman Pamekasan, dan 1.100 ha luas Pegaraman Sampang.